Kamis, 01 November 2012

ASUMSI DAN KONSEP DASAR AKUNTANSI


Untuk memahami akuntansi harus mengetahui konsep dasar akuntansi. Konsep merupakan pernyataan yang tidak perlu dibuktikan atau merupakan aksioma yang diterima secara umum karena sesuai dengan tujuan laporan keuangan dan menggambarkan sifat kesatuan akuntansi dari sebuah perusahaan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi social, kondisi ekonomi, politik, dan sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar dalam akuntansi. Asumsi dasar ini terutama dalam menyusun prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan perekonomian, keadaan politik perundang-undangan dan sebagainya yang berkaitan dengan dunia usaha. Bias saja terjadi perbedaan perumusan konsep dasar akuntansi antara pakar yang satu dengan pakar yang lain karena factor-faktor tersebut. Sedangkan konsep dasar akuntansi tersebut antara lain meliputi:
  1. 1.       Kesatuan usaha

Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang terpisahdengan pemiliknya dan akuntansi memandang dari segi perusahaannya. Laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan, bukan laporan keuangan pemilik.
  1. 2.       Kesinambungan

Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Asumsi ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi.
  1. 3.       Periode akuntansi

Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan dilikuidasi atau dengan kata lain bahwa tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat perusahaan menghentikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas.
  1. 4.       Pengukuran dalam nilai uang

Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang adalah alat pengukur yang berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan satuan mata uang (rupiah) didasarkan pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap (stable of price). Bila asumsi ini tidak dipenuhi maka fungsi laporan keuangan sebagai media informasi akan berkungan nilainya.
  1. 5.       Penetapan beban dan pendapatan

Penentuan laba periodic dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan laba periodic menyangkut dua masalah yaitu: pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.

SUMBER : http://cashbasic.blogspot.com/2011/12/asumsi-konsep-dasar-akuntansi.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2062041-asumsi-dan-konsep-dasar-akuntansi/

SIKLUS AKUNTANSI



                Siklus adalah perputaran dari awal sampai akhir sesuatu hal.  Yang dimaksud di sini adalah perputaran/langkah-langkah dalam membuat pembukuan dari awal sampai akhir dan nanti kembali ke awal lagi.  Dimana pencatatan akuntansi berlaku dalam satu periode, umumnya untuk akuntansi di Indonesia satu periode adalah satu tahun Kalender.  Jadi periode tahun 2012 artinya pencatatan akuntansi dimulai dari 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2012.  Kenapa disebut siklus? Ya, karena periode hanya berlaku dalam satu tahun, maka untuk tahun berikutnya mutar lagi seperti tahun sebelumnya dan begitu seterusnya sampai tidak ada batasnya, kecuali perusahaan itu ditutup.
Kita kembali ke awal pembahasan terdahulu. Dengan menggunakan persamaan kita sudah dapat membuat laporan keuangan (Laba-rugi, Perubahan modal dan Neraca).  Lalu, apa dan kenapa harus menggunakan siklus Akuntansi? Memang dengan persamaan kita sudah bisa membuat laporan keuangan, tapi masih bersifat terbatas dan bila ada penambahan kelompok data (akun), maka akan kesulitan menambah data tersebut.  Hal ini disebabkan karena pencatatan bersifat ke kanan (berkolom). Dengan menggunakan persamaan akan mengalami kesulitan bilamana data yang diolah sudah semakin banyak dan komplek.
Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan suatau pencatatan yang rapi, terstruktur dan mudah digunakan dan harus mengikuti prinsip dan langkah-langkah atau metode yang telah disepakati bersama oleh pakar akuntansi Indonesia yang tergabung dalam IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia).  IAI membuat prinsip dan metode pencatatan akuntansi yang sudah standar dan diterima oleh masyarakat yang disebut SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

Urutan Siklus Akuntansi :
1.                   Bukti Transaksi
2.                   Jurnal
3.                   Posting ke Buku Besar
4.                   Neraca Saldo (Neraca Percobaan)
5.                   Jurnal Penyesuaian (Adjustment)
6.                   Neraca Lajur (Worksheets)
7.                   Neraca setelah penyesuaian
8.                   Laporan keuangan
9.                   Jurnal Penutup
10.               Jurnal Pembalik

Sumber :
                                :http://my-dream-my.blogspot.com/2011/12/siklus akuntansi.html   
http://blogdeta.blogspot.com/2010/02/siklus-akuntansi.html 

Laporan Keuangan



          Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Laporan perubahan ekuitas
4.      Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
5.      Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Pemakai Laporan Keuangan
1.      Investor
2.      Karyawan
3.      Pemberi Pinjaman
4.      Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
5.      Pelanggan
6.      Pemerintah
7.      Masyarakat

Tujuan Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
1.      Dapat Dipahami
2.      Relevan
3.      Keandalan
4.      Dapat diperbandingkan

Sumber : http://bennyantoni.blogspot.com/2012/01/sekilas-tentang-general-ledger-bank-dan.html