Rabu, 02 Januari 2013

Masalah Penelitian dan Judul Permasalahan PI


1. Jelaskan pernyataan berikut : “ masalah penelitian dapat bersumber dari penulis sendiri, orang lain dan buku referensi” !

1.       Penulis Sendiri

Dalam hal ini peneliti mencari masalah yang bersumber pada pengalaman atau pengamatannya sendiri yang berhubungan dengan bidang yang diteliti.
Pengalaman pribadi sering pula menjadi sumber bagi diketemukannya masalah penelitian. Pengalaman kehidupan sehari-hari merupakan sumber permasalahan yang tidak pernah ada habisnya, dari pengalaman pribadi yang tertangkap sehari-hari dapat menjadi sumber inspirasi peneliti.
Seringkali kita merasa tidak puas dengan kondisi pengalaman tertentu kemudian muncul pertanyaan tentang hal-hal yang berada dibalik pengalaman tersebut.
Masalah yang didasarkan pada pengalaman pribadi biasanya terjadi manakala peneliti selau berhadapan dengan masalah yang menuntut penyelesaian terus-menerus atau terkadang mengalami dilema dalam penyelesaiannya. Pengalaman sendiri akan sangat kuat apabila terdapat pengalaman yang sama yang juga dialami oleh orang lain.

2.       Orang Lain

Dalam melakukan suatu penelitian atau membuat karya tulis seorang penulis mengambil data yang sudah ada dengan kata lain menggunakan data dari hasil penelitian yang dilakukan oleh orang lain, misalnya: ilmuwan atau praktisi.
Dengan membaca dan mencermati hasil penelitian terdahulu, peneliti  akan dapat menemukan sudut-sudut yang belum tergarap oleh penelitian yang dibaca, atau dapat pula dijumpai adanya  berbagai keberhasilan dan kegagalan dari peneliti terdahulu.
Dengan mengambil sudut-sudut atau bidang-bidang yang belum tergarap serta kegagalan dan kelemahan penelitian yang telah ada akan memunculkan permasalahan baru yang cukup menarik untuk dikembangkan menjadi permasalahan penelitian yang baru.

3.       Buku Referensi

Dalam melakukan suatu penelitian atau membuat karya tulis seorang penulis menggunakan data dari berbagai buku yang berkaitan dengan penulisan karya tulisnya tersebut.
Dari berbagai bahan bacaan di perpustakaan peneliti dapat menemukan sumber permasalahan yang  baik untuk dikembangkan menjadi penelitian, yaitu dengan mengukuhkan teori yang ada dengan mencari bukti baru secara empiris dari data lapangan.
Buku-buku atau literatur mutakhir yang pada umumnya membahas tentang teori, konsep ataupun metode-metode baru dengan disertai contoh-contoh konkrit akan banyak memberikan masukan kepada para pembacanya untuk menemukan topik-topik permasalahan untuk penelitian.

2. Contoh 2 (dua) topik permasalah yang menarik anda dan anda rencanakan untuk topik PI/skripsi ! 
1. Pengaruh metode cash to accural basic,terhadap pengeluaran Negara
2. Pentingnya pengetahuan sumber dana tentang kemajuan ekonomi masyarakat

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif


Kalimat efektif : Andi mahasiswa perguruan tinggi negeri di Jakarta yang berasal dari bekasi. Untuk pergi kuliah andi menggunakan sepeda motor sekitar 45 menit.

             Kalimat tidak efektif : Andi adalah mahasiswa perguruan tinggi negeri di Jakarta. Ia mahasiswa yang  berasal dari bekasi. Jadi andi pergi kuliah menggunakan sepeda motor. Biasanya waktu yang ditempuh andi dari rumah sampai kekampusnya sekitar 45 menit.

Contoh Paragraf Generalisasi , Analogi dan sebab akibat (kausalitas)


Contoh Paragraf Generalisasi : 

Direktur Utama PT.KOMPUTER JAYA Mustafa Abubakar memperkirakan bahwa kekurangan komponen IC di sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok komponen IC nasional. Bahkan, rencana impor 2007 akan diundur untuk 2008 karena produksi komponen IC dalam negeri dalam beberapa bulan mendatang mencukupi. Mustafa menjelaskan bahwa stok komponen IC per Juli 2012 sebanyak 1,63 juta komponen cukup untuk kebutuhan mahasiswa selama 7 bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta komponen tahun ini sudah terpenuhi 1,53 juta komponen dari pembuatan pabrik. Impor komponen IC 2012 diperkirakan hanya 1,3 juta komponen, lebih sedikit 200.000 komponen dari rencana impor tahun 2012. Dengan demikian, cadangan komponen nasional masih dapat mencukupi kebutuhan mahasiswa dan tidak perlu dikhawatirkan sampai akhir 2012. 

Contoh Paragraf Analogi :

Perubahan alam semesta yang mengembang dapat dijelaskan dan disimpulkan dari apa yang terjadi pada komputer yang tersambung ke WIFI. Sebelumnya, komputer itu di koneksikan. Ketika komputer terkoneksi, jaringan pada pada komputer tersebut akan berubah. Semakin banyak jaringan yang kita dapat maka akan semakin cepat prosses internet yang kita sedang jalankan.

Contoh Paragraf sebab akibat(kausalitas) :

Kesalahan yang terjadi dalam suatau database dapat mengakibatkan suatu program tidak dapat bekerja sesuai yang diinginkan. Hal ini dikarenakan ketidaktelitian dan kesalahan penginputan. Jika dalam database terdapat kesalahan baik format maupun isinya maka dampaknya akan sangat merugikan bagi pengguna database tersebut.

Neraca Saldo


Neraca saldo ialah suatu daftar yang berisi saldo-saldo sementara setiap akun buku besar pada suatu saat tertentu.  Kapan neraca saldo itu disusun? Neraca saldo biasanya disusun pada akhir periode akuntansi, yang bertujuan untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debet dengan saldo kredit. Untuk jelasnya Anda amati contoh neraca saldo berikut ini. 

Ø  Bentuk Neraca Saldo
        Neraca berbentuk suatu daftar yang di dalamnya berisi nama perusahaan (nama) Neraca Saldo, periode aakuntansi, dan format dengan lajur (kolom) terdiri dari no. akun, akun, debet dan kredit.
Neraca merupakan pintu gerbang bagi saya untuk mengerti apa itu akuntasi karena dengan memahami neraca maka akan jauh lebih mudah untuk mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi seperti laporan laba-rugi, buku besar, neraca saldo, jurnal umum atau laporan perubahan modal dll. Artikel ini saya tulis ketik dengan tujuan agar ilmu saya tidak “karatan” dan semoga berguna bagi orang lain yang ingin memahami neraca, ini adalah pemahaman dan strategi yang saya gunakan untuk belajar akuntansi karena saya sendiri bukan seorang ahli akuntansi maka mohon dikoreksi jika ada kesalahan dan semoga berguna bagi yang membutuhkan Neraca juga sering disebut sebagai laporan posisi keuangan atau balance sheet apakah neraca hanya diperlukan bagi perusahaan-perusahaan besar atau hanya bagi para praktisi akuntansi saja bagaimana dengan para profesional seperti pelaku usaha kecil dan menengah atau bahkan bagi pelaku bisnis online, apakah mereka tidak perlu memahami neraca kalau menurut saya, mereka perlu memahami neraca karena dengan memahami neraca mereka dapat mengetahui posisi riil keuangan mereka seperti berapa besar kas, modal, hutang, kewajiban, piutang, aset, depresiasi, aktiva dan pasiva dan yang terpenting adalah menggunakan informasi yang ada dalam neraca tersebut sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan, tapi tantangan selanjutnya adalah bagaimana cara membuat neraca bagi yang tidak mempunyai catatan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum atau sebuah skill yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan, ini bisa diatasi dengan menyewa seorang akuntan publik atau kalau terlalu mahal bisa menyewa jasa seorang akuntan yang telah berpengalaman untuk menyusun laporan keuangan, atau bisa dengan belajar sendiri cara membuat sebuah laporan keuangan sehingga bisa menyusunnya sendiri, karena sebuah bisnis tentu memerlukan sebuah sistem catatan keuangan yang bagus tidak memandang apakah perusahaan tersebut merupakan perusahan kecil, menengah, perseorangan, perusahaan publik, atau pelaku bisnis online.

SUMBER : http://mitrapelajarcomputer.blogspot.com/2009/02/pengertian-neraca.html

Definisi Merger


Salah satu strategi untuk menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing adalahmelalui ekspansi baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalambentuk penggabungan usaha (business combination). Penggabungan usaha dalam akuntansi ada tiga bentuk yaitu: konsolidasi, merger,akuisisi

Berikut ini berbagai macam definisinya                       : 
1.      Beams dan Yusuf (2000)
menyatakan bahwa merger terjadi ketika sebuah perusahaanmengambil alih semua operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut dibubarkan.Jadi, setelah merger perusahaan yang diambil alih dibubarkan, sedangkan perusahaan yang mengambil alih tetap beroperasi secara hukum sebagai satu badan usaha danmelanjutkan kegiatan perusahaan yang diambil alih.

2.      Baridwan ( 199 2) dalam Hamid ( 1998)
menyatakan bahwamerger terjadi bila suatu perusahaan mengeluarkan saham untuk ditukarkan dengan seluruhsaham biasa perusahaan lainnya. Pemegang saham perusahaan yang diambil alih ini menjadi pemegang saham perusahaan yang mengambil alih, dan perusahaan yang diambil alih tidak lagimerupakan perusahaan yang berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari perusahaan yang mengambil alih.

3.      Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 22 tentang penggabungan badan usaha,
definisi akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahan yang diakuisisi, dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban atau denganmengeluarkan saham. Akuisisi adalah bentuk pengambil alihan kepemilikan perusahaan oleh pihak pengakuisisi sehingga mengakibatkan berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil alih tersebut. Biasanya pihak pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan pihak yang diakuisisi.

Sumber : http://id.scribd.com/doc/60542157/Definisi-Merger-Dan-Akuisisi-Sherly


Informasi Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu informasi akuntansi penuh, informasi akuntansi diferensial dan informasi akuntansi pertanggungjawaban.
informasi akuntansi penuh (full accounting information) dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang lalu bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan untuk menghasilkan laba, mengetahui biaya yang telah dikeluarkan untuk suatu kegiatan, fdan penentuan harga jual dalam cost-type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penetuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.
Informasi akuntansi diferensial (differential accounting information) merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik di antara alternatif yang tersedia.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting information) merupakan informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing. Informasi akuntansi pertanggungjawaban menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya sehingga informasi ini merupakan informasi yang sangat penting dalam proses pengendalian manajemen. Trend yang Mempengaruhi Akuntansi Manajemen
Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen diantaranya:  Kemajuan teknologi informasi  Implementasi Just-In Time (JIT) manufacturing Meningkatnya tuntutan mutu  Meningkatnya diversifikasi, kompleksitas produk dan semakin pendeknya daur hidup produk  Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing 
Dampak Perkembangan Teknologi Informasi terhadap Kebutuhan Manajemen akan Informasi Akuntansi Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap teknologi pembuatan produk, sejak saat didesain dan dikembangkan, diproduksi sampai pada pendistribusian ke konsumen. Selain itu, perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap sistem pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Dampaknya antara lain:  Informasi biaya produk yang lebih cermat Informasi biaya overhead yang cermat Informasi biaya daur hidup produk

Riset Pemasaran


Riset pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Kesemuanya itu ditujukan untuk untuk masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.
Berkenaan dengan definisi yang luas mengenai riset pemasaran, American Marketing Association(AMA) memberikan definisi resmi mengenai riset pemasaran pada tahun 1987 sebagai “fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif. Riset pemasaran menentukan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan tersebut; merancang metode untuk pengumpulan informasi; mengelola dan mengimplementasikan proses pengumpulan data; menganalisis hasil-hasil yang diperoleh; dan mengkomunikasikan hasil temuan dan implikasinya”.
Maksud tindakan yang sistematis seperti yang dijelaskan di atas adalah suatu tindakan yang dilakukan secara teratur dan konsisten didasarkan atas kegiatan-kegiatan yang ilmiah serta dapat dibuktikan kebenarannya. Untuk kegiatan riset pemasaran, kegiatan yang sistematis tersebut meliputi berbagai  kegiatan, mulai dari; perumusan masalah, penentuan desain riset, perancangan metode pengumpulan data, perancangan sampel dan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data serta penyusunan laporan riset.

Sumber :  http://musliadipnl.wordpress.com/2012/04/26/apa-itu-riset-pemasaran/

Pengertian Pajak


Pegertian atau definisi pajak bermacam-macam para pakar perpajakan mengemukakanya berbeda satu sama lain dari waktu ke waktu, meskipun demikian pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk merumuskan pengertian pajak sehingga mudah dipahami.

pengertian pajak, yang salah satu pengertian itu dinyatakan oleh R, Santoso Brotodiharjo dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum Pajak yang dirangkum oleh Waloyu dalam bukunya Perpajakan Indonesia yang berbunyi sebagai berikut :
 
            “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”. (Waluyo, Perpajakan Indonesia, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta, 2005, Hal 2)

Sebagai satu perbandingan akan diuraikan pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro, Prof, Dr, S.H.  adalah sebagai berikut :

             “Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak dapat jasa timbal balik (konsentrasi), yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”

Sistem Pemungutan Pajak


1.       Offical assessment system
Official assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang.

Ciri-cirinya:
Ø  Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada pemerintah (fiskus).
Ø  Wajib Pajak (WP) bersifat pasif.
Ø  Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak  oleh pemerintah (fiskus).

2.       Self Assessment System
Self assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak (WP) untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

Ciri-cirinya:
Ø  Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak (WP) sendiri
Ø  Wajib Pajak (WP) aktif mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak terutang.
Ø  Pemerintah (fiskus) tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

3.       Withholding System
Withholding system adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak (WP).

Ciri-cirinya:
Wewenang menetukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain pemerintah (fiskus) dan Wajib Pajak (WP)

Pemeriksaan Akuntansi


Yang dimaksud dengan Laporan Audit atau audit report yaitu laporan auditor yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan dengan norma pemeriksaan akuntan, disertai dengan pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksa, jenis pendapat yang dikenal ialah wajar tanpa syarat (unqualified clean), wajar dengan syarat (qualified), menolak dengan memberikan pendapat (adverse), dan menolak tanpa memberikan pendapat sama sekali (disclaimer).
Beberapa jenis/Type pendapat auditor dalam Laporan Audit, berikut penjelasannya : Type pendapat auditor ada 4 jenis, yaitu :

·                  Pendapat wajar tanpa pengeculian (unqualified)
Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diIndonesia. Ini adalah pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentukbaku

·                Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku  (unqualified + catatan)
Pendapat wajar tetapi ada keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya

·                  Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified)
Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

·                  Pendapat tidak wajar (Adverse) / Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer)
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
1.    Pendapat tidak wajar (Adverse) yaitu Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
2.   Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer), yaitu Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan

Sumber: http://tanti175.blog.esaunggul.ac.id/category/auditing-1-pemeriksaan-akuntansi-1/

METODE PAYBACK PERIOD



Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan “proceeds” atau aliran kas (net cash flows). Dengan demikian payback period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.

                        Payback period = Jumlah investasi / Jumlah proceeds tahunan x 1tahun

Metode payback ini karena sederhananya dan karena sangat mudah perhitungannya. Metode ini banyak dibanyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Tetapi dilain pihak metode ini mempunyai kelemahan-kelemahan prinsipiil sebagai berikut :
1.      Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback periode tercapai, oleh karenanya kriteria iini bukan alat pengukur “profitability”, tetapi alat pengukur “rapidity” atau kecepatan kembalinya dana.
2.      Metode ini juga mengabaikan “time value of money” (nilai waktu uang).

Sumber : Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Prof. Dr. Bambang Riyanto

Akuntansi untuk lease


Lease adalah kegiatan pembayaran perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala.

Unsur-unsur leasing :
1.       Leasor : Pihak yang menyewakan aktiva/barang modal.
2.       Lessee : Pihak yang menyewakan aktiva/pihak-pihak yang membutuhkan barang-barang modal.
3.       Objek leasing : Barang yang menjadi objek perjanjian leasing.
4.   Pembayaran uang sewa : Secara berkala dalam jangka waktu tertentu yang biasa dilakukan setiap bulan/setiap kuartal (setengah tahun 1x).
5.       Nilai sisa : Nilai sisa suatu barang yang sudah habis umur ekonomisnya.
6.     Adanya hak opsi bagi lessee : Pada akhir masa leasing dimana lessee mempunyai hak untuk menentukan apakah dia ingin membeli barang tersebut dengan harga sebesar nilai sisa/mengembalikan pada lessor.
7.       Lease term : Jangka waktu yang tetap dan tidak dapat dibatalkan.

Keunggulan leasing dari ekonomi :
a.       Keuntungan bagi Lessee :
1.      Penghematan modal,
2.      Menghindari resiko kepemilikan,
3.      Fleksibilitas.

b.      Keuntungan bagi Lesso
1.      Meningkatkan penjualan,
2.      Kelangsungan hubungan dengan lessee,
3.      Nilai sisa dipertahankan.

Sifat-sifat Lease :
·        Syarat-syarat pembatalan : Beberapa leasing tidak dapat dibatalkan artinya kontrak leasing ini hanya dapat dibatalkan bila ada ketidakpastian dimasa yang akan data
·         Opsi pembelian dengan harga murah.
·        Periode lease untuk tujuan akuntansi akhir dari periode leasing tidak dapat dibatalkan ditambah semua opsi pembaruan yang dijalankan.
·         Nilai residu.
·       Pembayaran leasing minimum : Pembayaran sewa membutuhkan jangka waktu lease ditambah jumlah apapun yang harus dibayar untuk nilai residu.

Pajak Penghasilan Pasal 21



                PPH 21 adalah pajak atas penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan bentuk apapun yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan jasa dan kegiatan.

Unsur-unsur PPh pasal 21/26 adalah :
a.       Wajib Pajak
b.      Pemotong Pajak
c.       Obyek Pajak
d.      Tarif Pajak
Yang termasuk dalam wajib pajak PPh pasal 21 adalah :
a.       Pegawai Tetap.
b.      Pegawai Lepas.
c.       Penerima Pensiun.
d.      Penerima Honorarium.
e.      Penerima Upah.

Yang tidak termasuk dalam wajib pajak PPh pasal 21 adalah :
1.       Pejabat perwakilan diplomatik dan konsultan atau pejabat lain dari negara asing.
2.       Pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam keputusan Menteri Keuangan No.611/KMK.04/1994 sepanjang bukan warga negara indonesia dan tidak menjalankan usaha atau pekerjaan lain.

Yang termasuk dalam pemotong pajak PPh 21 adalah :
a.       Pemberi kerja baik orang pribadi, badan, BUT baik induk maupun cabang.
b.      Bendaharawan pemerintah pusat/daerah, Instansi, Departemen, KBRI, dl
c.        Dana pensiun, PT. TASPEN, ASTEK, JAMSOSTEK, THT.
d.      BUMN/BUMD.
e.      Yayasan, lembaga, kepanitiaan, asosiasi, organisasi.

Yang bukan pemotong PPh 21/26 adalah :
a.       Perwakilan Diplomatik seperti kedutaan besar negara sahabat.
b.      Badan/Organisasi Internasional seperti organisasi PBB.

Yang termasuk dalam obyek pajak PPh pasal 21/26 adalah :
a.       Penghasilan teratur.
b.      Penghasilan tidak teratur.
c.       Upah harian, mingguan, satuan dan borongan.
d.      Premi asuransi yang dibayar pemberi kerja.\
e.      Uang tebusan pensiun, pesangon THT, dll
f.        Honorarium dengan nama dan bentuk apapun.
g.       Imbalan dengan nama dan bentuk apapun
h.      Penghasilan natura yang diberikan oleh bukan wajib pajak.


Yang tidak termasuk penghasilan adalah :
a.       Pembayaran oleh perusahaan asuransi.
b.      Penerimaan dalam bentuk natura.
c.       Iuran pensiun dan THT yang dibayar pemberian kerja.
d.      Natura yang diberikan oleh pemerintah.
e.      Kenikmatan pajak yang ditanggung pemberi kerja.

Bukti Audit


Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya. Cukup atau tidaknya bukti audit menyangkut kuantitas bukti yang harus diperoleh auditor dalam auditnya, sedangkan kompetensi bukti audit menyangkut kualitas atau kendala bukti yang dipengaruhi oleh tiga faktor berikut ini : sumber bukti, pengendalian intern, dan cara untuk memperoleh bukti.

Ada delapan tipe bukti audit yang harus diperoleh auditor dalam auditnya : pengendalian intern, bukti fisik, bukti dokumenter, catatan akuntansi, perhitungan, bukti lisan, perbandingan dan ratio, serta bukti dari spesialis.

Untuk memperoleh bukti audit, auditor harus melaksanakan prosedur audit yang merupakan instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang dipakai oleh auditor untuk memperoleh bukti audit adalah inspeksi, pengamatan, wawancara, konfirmasi, penelusuran, pemeriksaan bukti pendukung, perhitungan, dan scanning.

Dalam proses pengumpulan bukti audit, auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang saling berkaitan, yaitu : penentuan prosedur audit yang akan digunakan, penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu, penetuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi, dan penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut.